Berbagai cara untuk memperingati Hari Kartini 21 April. Ada yang mengenakan kebaya dan juga membagikan kiriman selamat Hari Kartini di Twitter, Instagram, Facebook, Whatsapp dan media sosial lainnya.
Salah seorang guru SD Inpres Watobuku, Baharudin Mukin mengapresiasi kegiatan Hari Kartini menciptakan sebuah puisi khusus untuk memperingati Hari Kartini.
Di Balik Habis Gelap Terbitlah Terang
Oleh Baharudin Mukin
(foto: Baharudin Mukin) |
Angin demi angin
menyelinap dalam tulang
bersarang...
matahari yang tua bersinar kaku,
tanah-tanah telanjang semakin gersang dan ngeri
tubuh yang lemah terkapar,
darah-darah merah menetas manja
meminta pengaduan
Kartiniku...
ingatlah dalam bedak hatimu
kupungut dari prasasti dahulu
terbaca dalam cerita sang nenek
sang nenek berkata...
Habis Gelap Terbitlah Terang
adalah api revolusi tertua
adalah mereka, para pejuang
penjamah wajah-wajah tanah perawan
dada lembah penuh gairah
pencipta sejarah nasional
Kartiniku...
kau yang pernah ada
dan ada...
tetapi diatas persada kusebutkan namamu
dan membuka lembaran sejara ibu pertiwi
engkau hadir untuk mengubur sejuta keterpurukan
engkau hadir mengikis dinding-dinding kejahatan
kini tinggal ceritamu...
kami tidak tahu... kami tidak bisa berkata
kaulah sekarang yang berkata
Salam Santun Arwah Pagi
Lamakera, 21.04.2018
0 komentar