HARI KARTINI DI LAMAKERA

(foto: lensaguru.com; Kartini Muda Lamakera)
Hari ini 21 April 2018 diperingati hari Kartini Kartini. Raden Ajeng Kartini adalah seorang perempuan pelopor emansipasi wanita yang lahir di Jepara, 21 April 1879.

R.A. Kartini dikenal sebagai seorang tokoh Jawa dan dan pahlawan nasional tanpa tanda jasa bagi wanita indonesia. Beliau adalah seorang pelopor kebangkitan wanita Indonesia dan berusaha mengangkat derajat hidup wanita Indonesia lebih baik lagi.

Berbagai cara dilakukan untuk memperingati Hari Kartini. Ada yang berpakaian kebaya dan membagikan kiriman ucapan selamat Hari Kartini di medsos dan lainnya.

(foto: lensaguru.com; Kartini Muda SDI Watobuku)
Nah, hari ini 21 April 2018 di Lamakera, kecamatan Solor Timur, Kabupaten Flores Timur, diadakan kegiatan untuk memperingati Hari Kartini. Kegiatan dengan tema "Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan Dengan Semangat Kartini" dipelopori oleh para ibu, ibu-ibu guru dan aparatur wanita di desa Watobuku, Lamakera.

(foto: lensaguru.com; upacara Hari Kartini)
Kegiatan memperingati Hari Kartini ini diawali dengan upacara apel bersama. Pengamatan LensaGuru.com Upacara apel ini tampak berbeda dari biasanya. Semua petugas upacar adalah para ibu dengan berpakaian kebaya dan motif daerah. Tidak ketinggalan peserta upacara yang dihadiri oleh para siswa di lamakera yang juga berkebaya dan motif daerah. Kegiatan ini juga dihadiri oleh kaum bapak yang berpakian hitam putih dan mengenakan "nowing" (sarung tenun, khas Lamaholot).

(foto: lensaguru.com; petugas upacara)
Kegiatan ini memberi pesan penting bagi kaum wanita khususnya di Lamakera yaitu wanita bisa menjadi agen perubahan. Wanita Lamakera adalah wanita-wanita hebat, wanita yang siap menerima tongkat estafet pembangunan nasional. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan di Lamakera, dan dapat memberi contoh pada kartini-kartini muda Lamakera agar siap bersaing pada era globalisasi ini.

(foto: lensaguru.com; ibu-ibu guru di lamakera dengan Kebaya)
Pada akhir kegiatan para ibu-ibu bergoyang bersama tarian "dana-dani" tarian khas masyarakat Lamakera.

(foto: lensaguru.com; goyang "dana dani" bersama para ibu setelah upacara)


0 komentar